Saturday, July 23, 2011

Gerakan Mencegah Daripada Mengobati

Edo Yonathan,Jefry Tommy Tambayong,Rudy Martono,SH, Djaja Sairin

GMDM adalah salah satu lembaga atau Badan Kordinasi Nasional GERAKAN MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI ,dalam pertemuan dengan ketua umum GMDM Bpk. Pdt.Jefry Tommy Tamboyang dalam kesempatan itu beliau menyampaikan misi dan visi lembaga tersebut, dan ternyata ada kesamaan dengan kegiatan yang sedang kami jalankan yaitu pelayanan kepada Tuhan bukan dengan pemberitaan Firman Tuhan saja tetapi dengan tindakan nyata.

Thursday, July 21, 2011

Pokok Doa

Karyawan Kristen Yang Bekerja di Perkebunan

Pemilik sebuah perkebunan di salah satu daerah di Sumatera, menetapkan bahwa hari Minggu adalah hari kerja dan hari Jumat sebagai hari libur. Akibatnya, karyawan Kristen yang ada di perkebunan tersebut tidak bisa melakukan ibadah pada hari Minggu.
Kiriman: R
Pokok Doa:
  1. Doakan agar umat percaya yang bekerja pada perusahaan ini, tetap memiliki iman yang teguh di dalam Kristus.
  2. Doakan agar dalam bekerja, umat percaya bisa melakukan dan memberikan yang terbaik, serta menjadi berkat bagi teman sekerja mereka.
  3. Dukunglah dalam doa agar anak-anak Tuhan yang bekerja di perkebunan tersebut diberikan hikmat oleh Tuhan untuk tetap menjaga hati dan bijaksana menghadapi peraturan tersebut.
  4. Doakan agar pemerintah segera menindaklanjuti masalah ini, mengingat hal ini menyebabkan anak-anak Tuhan yang bekerja di perusahaan tersebut, tidak bisa beribadah pada hari Minggu.

Melayani Tuhan

Alasan untuk Melayani Tuhan

"Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." (2 Korintus 5:14-15)

Motivasi untuk Melayani Tuhan

Ada berbagai macam faktor yang melatarbelakangi mengapa seseorang melayani Tuhan. Tetapi faktor paling utama yang mendasari pelayanan yang sejati adalah panggilan Tuhan. Faktor panggilan Tuhan akan menjadikan seseorang hidup untuk melayani, bukan melayani untuk hidup. Karena panggilan itu pula, seseorang yang mempunyai pengalaman nyata akan kasih karunia Allah dalam hidupnya kemudian akan menjadikan kasih kepada Allah dan sesama sebagai dasar kehidupan dan pelayanannya. Orang yang memiliki motivasi kasih kepada Allah dan sesama inilah yang akan lebih `tahan banting` dalam pelayanan. Paulus adalah salah satu contoh seseorang yang memiliki panggilan Tuhan yang jelas dalam hidupnya. Itulah yang membuat hidup dan pelayanannya begitu luar biasa di dalam tangan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Jika Allah memanggil, Dia tahu siapa yang dipanggil-Nya dan untuk apa. Jika Allah menghendaki kita melakukan sesuatu, Dia tahu bahwa kita sanggup melakukannya dengan anugerah-Nya. Allah kita adalah Allah yang Mahabesar dan Ia sanggup melakukan segala perkara. Dia yang mengatur alam semesta, Dia yang empunya bumi dan segala isinya, laut serta segala yang diam di dalamnya. Kitalah yang sering berpikiran picik dan kerdil, membuat Allah seolah-olah tidak mampu berbuat apa-apa. Kepicikan dan kekerdilan iman yang menjadi penghalang bagi kita sehingga kita tidak mampu melihat kebesaran Allah atas seluruh ciptaan-Nya, termasuk juga atas hidup kita.
Para hamba Tuhan yang sungguh-sungguh memiliki panggilan Allah dalam hidupnya telah membuktikan dengan nyata kebenaran panggilan-Nya yang tidak pernah salah. Tuhan tidak mungkin memberikan mandat agar kita memberitakan Injil, menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi, dan memuridkan segala bangsa bagi-Nya jika Dia tahu bahwa kita tidak sanggup melakukannya.
Ia telah berjanji bahwa kita akan diperlengkapi dengan kuat kuasa Roh Kudus untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung-ujung bumi. Di situlah letak kesanggupan kita, yaitu Allah yang memanggil, Ia juga yang akan memperlengkapi dan menyertai sesuai dengan janji-Nya.
Firman Tuhan kepada Yesaya dalam Yesaya 49:6 berbicara dengan jelas bagi saya dan menjadi suatu peneguhan akan panggilan Tuhan bagi saya pribadi di awal tahun 1980. "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dalam masa pembentukan Tuhan (kami memakai istilah `pembentukan` untuk menjelaskan bahwa seorang hamba Tuhan harus mengalami tiga pembentukan, yaitu pembentukan formal berupa pengetahuan akademis, nonformal berupa ketrampilan praktis, dan informal berupa pembentukan karakter) di Institut Injil Indonesia, Batu, Malang, Tuhan memberkati saya dengan orang tua rohani, yaitu keluarga Dietmar Scheunemann yang menolong saya bertumbuh dalam hal rohani, visi, dan misi. Ini ditunjang pula oleh atmosfer misi di kampus di mana setiap harinya ada dua misi bagi pekerjaan-pekerjaan misi sedunia. Hingga pada suatu hari kapten kapal Logos I, Bjorn Kristiansen, dari Norwegia (sekarang bersama isterinya telah pulang ke rumah Bapa), berbicara dengan jelas secara pribadi kepada saya di rumah keluarga Scheunemann di Batu dalam suatu liburan.
Secara pribadi, saya menyakini bahwa melalui pengalaman tersebut Tuhan memanggil saya untuk pekerjaan misi. Kemudian, dalam pelayanan praktik setahun, saya ditempatkan untuk membantu melayani sebuah jemaat kecil di Bengkulu, di satu perkebunan karet yang baru dibuka. Tempat yang sulit, melelahkan, dan secara ekonomi juga sulit. Ketika saya kembali ke kampus dan bersiap untuk menyelesaikan pendidikan sarjana muda, dosen dan teman-teman saya menanyakan arah pelayanan saya berikutnya. Sejujurnya, kenyataan di ladang pelayanan dan keberadaan saya menutupi apa yang seharusnya saya katakan dan lakukan. Seorang teman dengan tegas berkata, "Bukankah Tuhan memanggilmu ke ladang misi?" Saya menjawab, "Memang iya, tetapi bagaimana dengan bahasa? Saya tidak bisa berbahasa Inggris, sedangkan kalau keluar negeri paling tidak harus bisa berbahasa Inggris." Teman saya, Roland Octavianus, menguatkan, "Bagus, kalau Tuhan memanggil, Dia pasti akan melengkapi dengan bahasa yang diperlukan." Tersentak dengan pernyataan ini, saya berkata, "Tuhan, saya bersedia, Ini aku, Tuhan." Selang beberapa waktu kemudian, saya mulai ragu-ragu lagi karena untuk sponsor keuangan, saya tidak melihat sedikit pun tersedia padahal kebutuhannya begitu besar. Steven Scheunemann, seorang sahabat dan saudara, menegur saya dengan tegas, "Lima tahun kamu sekolah di sekolah teologia, belajar tentang iman, menulis makalah tentang iman dengan istilah bahasa aslinya, dan sebagainya, hanya teori, mana buktinya? Kalau Tuhan memanggil, Dia tidak pernah salah. Dia pasti menyediakan apa yang kamu perlukan. Jangan meragukan firman-Nya!". Saya bertekuk lutut di hadapan Tuhan karena meragukan panggilan-Nya dengan berbagai alasan yang kelihatannya logis dan rohani. Dengan sepenuh hati saya berkata, "Ini aku Tuhan, utuslah aku!"
Setelah semua itu saya dengan yakin dapat mengatakan kepada pihak sekolah ke mana saya akan diutus melayani setelah wisuda. Hati saya melimpah dengan damai sejahtera yang luar biasa. Tuhan menyatakan pimpinan-Nya pada hari wisuda ketika satu keluarga yang belum pernah mengenal saya dan belum pernah saya kenal mengatakan akan mensponsori saya secara finansial untuk pelayanan lintas budaya. Itulah keluarga BR. Sahulata di Palembang yang kemudian menjadi sahabat dan pendukung doa yang setia. Bahkan sebelas tahun kemudian, ketika isteri saya dalam perjalanan riset misi mampir di rumah mereka, ia merasa seperti bertemu keluarga sendiri. GEKISIA yang ketika itu komisi misinya adalah orang-orang yang berhati misi mengutus dan mensponsori pelayanan saya di OM. Bahasa? Bahasa Spanyol saya lebih baik dari bahasa Inggris. Ketika saya di Mesir, paling tidak saya bisa berkomunikasi dalam bahasa Arab. Tuhan sungguh luar biasa. Tugas saya hanyalah menaati-Nya dan berusaha melakukan bagian saya sebaik-baiknya. Seandainya waktu itu saya terkungkung oleh perasaan rendah diri karena kemiskinan, kepicikan, kekerdilan berpikir serta kerendahan hati yang salah, akan bayak orang yang seharusnya tersentuh kasih Tuhan melalui hidup saya tidak akan mengalaminya.
Bahan diedit dari sumber:
Judul buku : Misi dari dalam Krisis
Judul artikel : Alasan untuk Melayani Tuhan
Penulis : Bagus Surjantoro
Penerbit : Obor Mitra Indonesia, Jakarta 2003
Halaman : 40 -- 44

Tuesday, July 19, 2011

The Spirit

“The Spirit”
Kotbah dari Daniel Januar Tanudjaja

Yohanes 16 : 7 - 15
Ay 7 = Namun benar apa yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kapadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Allah Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. Allah Roh Kudus (Ibrani: Ruah haqodesh) hanya dipercayai oleh umat Kristiani dan adalah Pribadi penolong yang memimpin kita, yaitu Roh (Yunani: pneuma) yang dijanjikan oleh Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga (Kisah 1:6-9). Menurut alkitab, seorang yang percaya kepada Yesus, dia memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh Kudus berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun orang percaya agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan.

Mengapa Roh Kudus Diberikan Kepada Kita?
1.Untuk Insafkan Dunia Akan Dosa.
Ay. 8 = Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.
Selain menginsafakan dunia akan dosa, Dia pun menyadarkan kita akan kehadiran-Nya dan karya-Nya. Ketika Roh Kudus diutus kepada kita, tugas utam-Nya yang berhubungan dengan pemberitaan Injil adalah menginsafkan dunia. Kita tahu bahwa Roh Kuduslah yang membawa kita percaya kepada Yesus. Dia juga yang memampukan kita menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Roh Kudus tinggal di dalam diri setiap orang Kristen sejati. Sebab tercatat di dalam alkitab bahwa setiap tubuh orang Kristen adalah Bait Suci tempat tinggal Roh Kudus (1 Korintus 3:16). Roh Kudus digambarkan sebagai 'Penghibur' atau 'Penolong' (paracletus dalam bahasa Latin, yang berasal dari bahasa Yunani, parakletos), dan memimpin mereka dalam jalan kebenaran. Karya Roh Kudus di dalam kehidupan seseorang dipercayai akan memberikan hasil-hasil yang positif, yang dikenal sebagai Buah Roh. Roh Kudus pun mengajarkan kita untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Itulah sebabnya Roh Kudus mempunyai peran yang sangat penting untuk menginsafkan dunia akan dosa.

2.Untuk Membawa Kita Kepada Seluruh Kebenaran.
Ay. 13 = Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Yohanes 14:16-17 = Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Dia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, Sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Selain menginsafkan orang-orang yang belum di selamatkan akan dosa mereka, Roh Kudus pun berkarya di dalam kehidupan orang-orang percaya untuk mengajar, mendidik, membetulkan kesalahan dan menuntun mereka kepada kebenaran yang sejati yaitu firman Allah. Tidak satu pun pribadi di atas muka bumi ini yang bisa mengerjakan apa yang Roh Kudus kerjakan. Seorang hamba Tuhan mengatakan: “Dia adalah pribadi yang sangat penting di atas muka bumi ini dan Dia adalah Roh dari Sang Raja yang di berikan kepada kita. Dia adalah berkat dari pada Bapa di Sorga yang di berikan kepada gereja-Nya untuk mempersiapkan dan mununtun mempelai-Nya.

3.Untuk Memberikan Hikmat dan Wahyu.
(Ay. 15) = Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; Sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Roh Kudus adalah satu pribadi yang akan memberi kepada kita kemampuan, pengertian dan hikmat untuk dapat mengenal Dia lebih lagi. Dan Roh Kudus akan memenuhi kehidupan kita sebagai manusia rohani yang mengalirkan air kehidupan.
Apabila Roh Kudus masuk dan tinggal di dalam kita, maka jiwa kita akan di terangi oleh kuasa-Nya sehingga kita bisa mengenal kehendak-Nya. Semua itu bisa kita alami apabila kita memiliki hubungan bersama Dia yang memberikan hikmat yang mampu mengubah kehidupan kita.
Efesus 1:17&18 Dan meminta kepada Allah Tuhan kitaYesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Hanya lewat keintiman kita bisa menerima pewahyuan. Karena sumber pewahyuan datang dari Tuhan yang membuat kita mengerti banyak hal yang belum disingkapkan. Setetes hikmat dari Sorga, akan mengubah seluruh aspek kehidupan kita. 1 Petrus 1 : 12–13

4.Untuk Memuliakan Dia
Ay. 14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku
Hikmat dan wahyu itu dibukakan kepada kita supaya kita mengenal Dia dan memuliakan Dia dan membawa kita kedalam penyembahan yang benar. Penyembahan yang benar bukan di ukur dari musik yang bagus dan suara yang bagus, tetapi penyembahan yang benar adalah gaya hidup kita yang meresponi firman-Nya dengan benar oleh pimpinan Roh Kudus.

5.Roh Kudus Membawa Kehidupan.
Roma 8:1-4 Di samping itu yang perlu kita mengerti, bahwa Roh Kudus akan memimpin kehidupan orang percaya bukan menurut daging tetapi menurut kehendak Roh. Sebab siapa yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging dan siapa yang hidup dipimpin oleh Roh akan memikirkan hal-hal yang dari Roh. Dan keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah dan mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan di hadapan Allah.
Waktu Allah menciptakan Adam, Dia menghembuskan Roh yang memberikan kehidupan. Apabila Roh Kudus ada di dalam kita, maka kita adalah kepunyaan Kristus dan kita tidak lagi hidup di bawah hukuman melainkan memperoleh kemerdekaan di dalam Dia.

Monday, July 18, 2011

Pelayanan LP Karawang

Pelayanan lembaga pemasyarakatan Karawang
Senin 18 July 2011
Jam 10.00 s/d 12.00
Firman Tuhan Bpk. Acung
Yohanes 5 : 5 - 16

Sunday, July 17, 2011

Roh Kudus dan Doa

ROH KUDUS DAN DOA
leh Stephen Tong
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus." (Roma 8:26,27)
Doa merupakan nafas orang Kristen, suatu komunikasi antara yang diselamatkan dan Juruselamat. Doa merupakan persatuan dari kehendak yang diciptakan dengan kehendak yang menciptakan, "the unity of the will of the created one and the Creator". Doa merupakan persatuan dari kehendak kita, kemauan kita, yang disesuaikan dengan kehendak Allah Pencipta.
Doa penting sekali, tetapi Alkitab dengan jujur mengatakan kepada kita, bahwa kita sebenarnya tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Ini jujur sekali. Siapa yang mengetahui bagaimana seharusnya berdoa? Kita selalu hanya minta-minta kalau berdoa, meminta menurut kemauan kita sendiri. Dalam berdoa kita mau supaya Tuhan menyesuaikan dengan kehendak kita.
Ada suatu cerita tentang sepasang suami-istri di provinsi Shantung di Cina. Suami-istri ini hidup dari menjual kain dengan berkeliling, karena mereka tidak mempunyai toko. Setiap akhir tahun mereka mempunyai kebiasaaan berlutut di hadapan Tuhan dan berdoa, "Oh Tuhan, saya berterima kasih kepada-Mu, karena Engkau sudah memberkati kami sehingga untung 100 bal kain. Tuhan, saya minta tahun depan beri saya keuntungan 200 bal kain." Sebelum doanya selesai si istri memotong, "Tuhan, jangan dengar doa suami saya, dengar doa saya. Kalau tahun ini Tuhan beri keuntungan 100 bal kain, tahun depan juga sama, 100 bal saja cukup." Si suami marah-marah, "Saya belum amin, kenapa kamu ikut campur, kita akan susah kalau cuma mendapat 100 bal kain." Tetapi si istri tidak peduli, ia melanjutkan doanya, "Tuhan, pokoknya doaku saja yang didengar. Jangan beri 200 bal. Kalau Engkau beri 100 bal ia akan tetap setia dan mencintai saya. Kalau 200 bal ia nanti akan cari istri kedua." Inilah doa orang dunia, kedua-duanya berdoa untuk mencari keuntungannya sendiri, bukan mencari kehendak Tuhan dan kerajaan-Nya.
Saya ingin bertanya kepada Saudara, apakah doa kita sudah sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kita berdoa dengan pengertian akan apa yang dikehendaki oleh Tuhan? Saudara, Alkitab dengan terus terang berkata kepada kita bahwa kita sebenarnya tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Apa yang kita doakan? Bagaimana kita harus mendoakannya? Kita sendiri tidak tahu. Banyak orang Kristen waktu berdoa asal buka mulut saja, "Tuhan, saya mau ini, mau itu". Sebelum saya melayani ke luar negeri saya tanya istri saya, "Kalau saya pulang engkau perlu saya bawakan apa?" Jawabnya, "Jangan bawakan apa-apa, saya tidak perlu apa-apa." Lalu saya tanya anak-anak saya, mau minta apa. Yang satu bilang, kali ini tidak ada keperluan apa- apa, tetapi saya pikirkan sendiri, dia perlu apa, nanti saya belikan untuk dia. Demikian juga Tuhan mau tahu hati kita waktu kita berdoa, bagaimanakah sikap kita terhadap kedaulatan, keinginan, rencana dan kehendak Allah.
Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa kita sebenarnya tidak tahu bagaimana harus berdoa. Itulah sebabnya Roh Kudus diberikan menjadi Penolong bagi kita masing-masing, untuk menolong kita berdoa, menolong kita mengutarakan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan sehingga sesuai dengan kehendak Tuhan. pada akhir ayat ini dikatakan, Roh Kudus mengetahui bagaimana berdoa bagi kita. Dia berdoa menurut kehendak Allah bagi orang-orang suci. Dalam keadaaan demikian kita melihat hubungan antara doa dan Roh Kudus. Bukan doa kita yang menggerakkan Roh Kudus, melainkan sebaliknya Roh Kudus menggerakkan roh kita untuk berdoa. Roh Kudus yang berdoa bagi kita sesuai dengan kehendak Allah yang menerima doa kita. Di sini kita menegaskan sekali lagi doktrin dan teologia doa yang benar.

BERDOA DALAM ROH DAN KEBENARAN

Saudara-saudara, semakin saya memikirkan, semakin limpah. Semakin saya merenungkan, semakin dalam saya mengerti, semakin saya mengerti semakin saya kagum akan ajaran Alkitab mengenai doa yang begitu berlimpah. Banyak orang Kristen dan gereja pada waktu berdoa tidak menyelidiki baik-baik teologi doa yang diajarkan Alkitab. Alkitab berkata, "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23). Dalam sembah sujud dan berbakti kepada Tuhan ada dua unsur penting. Pertama yaitu berbakti dengan jujur, berbakti di dalam kebenaran; ini suatu aspek fungsi rasio. Kedua, berbakti di dalam roh, berbakti di dalam kuasa Roh Kudus, ini aspek rohani. Iman mencakup dua wilayah; wilayah rasional dan wilayah spiritual. Wilayah rasional bersangkut-paut dengan fungsi pikiran. Wilayah spiritual bersangkut paut dengan fungsi kita berbakti dan memuliakan Allah.
Yesus Kristus berkata, "Barangsiapa menyembah Allah, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Aku berbakti kepada Tuhan, baktiku berdasarkan kebenaran yang memimpin pikiranku. Berbahagialah orang yang pikirannya dipimpin oleh kebenaran dan hati nuraninya dipimpin oleh Roh Kudus, dan kedua aspek itu bekerja bersama-sama. Dwi fungsi berintegrasi di hadapan Tuhan. Jika kita mempunyai otak yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus, bakti kita tidak diterima dengan baik. Jika kita mempunyai roh yang sungguh-sungguh tetapi tidak ada kebenaran yang memimpin kita, kita tidak mungkin memuliakan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Berbahagialah orang yang punya integrasi, suatu penggabungan yang mencakup kedua aspek ini. Di bagian rasio ada kebenaran yang memimpin, di bagian rohani ada Roh Kudus yang bertakhta. Saudara-saudara, bakti sudah mencakup aspek fungsi hidup rohani yang disebut berdoa; berdoa dengan roh, berdoa dengan pengertian. "Aku akan berdoa juga dengan akal budiku," demikian Paulus berkata dalam 1 Korintus 14:15. Doa dalam roh dan doa dalam pikiran, doa dalam roh dan doa dalam akal, dalam pengertian. Betapa banyak orang berani menafsirkan ayat itu secara salah dengan mengatakan, bahwa engkau berdoa tidak perlu memakai pikiran, hanya berglosolali atau roh yang memimpin, sehingga pikiranmu kabur atau tidak jelas. Saya kira itu bukan ajaran Alkitab. Kalau Saudara meneliti surat Korintus, Paulus menekankan bukan hanya berdoa dalam roh tetapi juga memakai pengertian. Jadi di sini keseimbangan yang ditekankan. Roh Kudus memimpin rohmu dan Firman memimpin pikiranmu.
Tidak ada seorangpun yang berhak memisahkan Roh Kudus dari kebenaran, dan tidak ada seorang pun yang berhak memisahkan pimpinan Roh Kudus dengan roh kita. Jika pikiran kita tidak dipimpin oleh Kebenaran, kita belum bisa berbakti kepada Allah. Jika hati dan nurani kita tidak dipimpin oleh Roh Kudus, kita belum mengerti bagaiman berdoa kepada Tuhan. Jadi, berbakti kepada Tuhan dalam kebenaran dan roh, berdoa kepada Tuhan dalam pikiran dan hati nurani yang dipimpin oleh Roh. Roh Kudus tidak mungkin memimpin seseorang tanpa memakai kebenaran. Dengan kebenaran Dia memimpin kita, karena Firman Tuhan menjadi pedoman hidup, Firman Tuhan menjadi pelita bagi jalan kita, Firman Tuhan menjadi penerang bagi hati nurani, dengan cahaya Firman kita dipimpin. Saudara-saudara, seorang yang rohani adalah seorang yang taat kepada kebenaran Alkitab. Seorang yang bijaksana adalah seorang yang menaklukkan pikiran di bawah kuasa Roh Kudus dan kedaulatan Tuhan Allah. 

BERDOA SESUAI DENGAN KEHENDAK BAPA

Roh Kudus dan doa. Doa dan Roh Kudus. Pada waktu Yesus, Anak Allah yang tunggal, berada di dunia, Dia tidak bisa berdoa tanpa pimpinan Roh Kudus. Ketika Anak Manusia yang menjadi wakil engkau dan saya berada dalam dunia, Allah yang menjadi daging, Kalam yang menjadi manusia, Firman yang menjadi Imanuel, Dia perlu pimpinan Roh Kudus. Siapakah engkau, yang berdoa tidak perlu dipimpin oleh Roh Kudus? Siapakah engkau, yang sudah belajar menghafal doa sehingga engkau merasa sudah pintar berdoa di luar kepala dan tidak perlu dipimpin oleh Roh Kudus? Dalam Lukas 4 dan Matius 4 dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus ke padang belantra untuk dicobai dan di situ Dia berdoa 40 hari. Dia berdoa, berdoa, berdoa dan sebagai puncak doanya kita melihat Roh Kudus memimpin Dia. Selama 40 hari Dia berada dalam pergumulan doa. Roh Kudus mendampingi dan akhirnya doa-Nya sudah memuncak, sudah mencapai suatu status, kuat untuk bisa mengadapi pencobaan-pencobaan yang berat. Di dalam dunia, Yesus berdoa dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Saudara-saudara, bukan hanya itu; Alkitab berkata bahwa Roh menolong kita dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Apakah artinya ini? Keluhan yang tidak terkatakan, yang tidak dimengerti oleh manusia, keluhan-keluhan itulah dikatakan Roh Kudus. Orang yang belajar sabar tahu betapa berat arti S-A-B-A-R ini. Sabar ini sulit. Dalam bahasa Tionghoa kata "sabar" tersusun oleh dua suku kata (radix), yang artinya jantung ditusuk oleh pisau. Itulah arti sabar. Kadang-kadang saudara tidak bisa sabar tetapi mesti sabar juga, sudah tidak bisa tetapi mesti sabar, saudara paksa-paksakan, persis seperti jantung ditusuk pisau. Goyang sedikit, pecah jantungmu. Itu namanya sabar. Siapakah yang paling sabar? Yang paling sabar ialah Roh Kudus. Waktu Dia memperanakkan kita, Dia sudah bertekad untuk mendampingi anak yang dilahirkan itu. Dia mau hidup ditengah-tengah kita, Dia mau hidup di dalam kita. Roh Kudus mendampingi kita seperti seorang ibu, dengan penuh kesabaran Ia mendidik kita, memimpin kita menuju ke jalan yang benar, menuju jalan yang bercahaya dengan terang yang mulia.
Dalam bahasa Yunani Roh Kudus disebut "Parakletos". "Para" artinya di samping. "Parakletos" adalah Penghibur yang mendampingi kita. Pada waktu engkau dicela, dihina, waktu engkau sendirian melayani Tuhan dan tidak dimengerti oleh orang lain, bahkan oleh kawan dan rekan sendiri, ingatlah akan "Parakletos", Roh Kudus Penghibur yang mendampingi engkau di sampingmu dan terus menguatkan engkau, berdoa ganti engkau, karena Dia mengatahui isi hati Tuhan dan Bapa mengetahui doa Roh Kudus. Ini adalah komunikasi antara ketiga oknum; Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa mencintai Anak. Anak mencintai Bapa, Bapa mencintai Roh Kudus, dan Roh Kudus mencintai Bapa. Ketiga Oknum berkomunikasi, ketiga Oknum saling mencintai, dan pengertian antara ketiga Oknum demikian jelas, demikian tuntas, sempurna dan demikian indah. Disebut di sini bahwa Roh Kudus tahu maksud Bapa dan Bapa juga mengerti isi hati Roh Kudus. Karena Roh Kudus mengetahui kedalaman dan keajaiban segala rahasia yang tersembunyi sedalam- dalamnya di dalam diri Allah Bapa, maka Roh Kudus bisa berdoa sesuai dengan kehendak Bapa, sedangkan engkau dan saya tidak mungkin.
Roh Kudus membantu engkau dan saya berdoa di hadapan Tuhan. Saudara, dulu di desa-desa di Tiongkok banyak wanita tidak sekolah. Kalau mereka mau menulis surat kepada suami atau anaknya di kota lain, mereka harus meminta bantuan seorang tukang tulis surat. Nah, tukang tulus surat tidak ada modal berdagang tetapi ada modal sekolah. Jadi mereka pasang satu meja, botol tinta, sebuah pena, yaitu kuas dari bulu, dan banyak kertas di lacinya. Wanita-wanita itu lalu mendiktekan apa yang mereka ingin katakan. Biasanya bahasa mereka selalu jelek, tata bahasanya tidak teratur, tetapi yang menulis langsung mengubah menjadi kalimat-kalimat yang indah, tata bahasanya baik dan tulisannya bagus; kalau kata-katanya terlalu kasar dihaluskan, supaya dapat mengungkapkan apa yang diinginkan dengan sebaik-baiknya. Nah, Saudara, demikianlah pekerjaan Roh Kudus, dalam membantu kita berdoa. Doa kita sering ngawur, Roh Kudus membetulkan. Dia mengeluh dan mengeluh mendengar doa kita, tetapi Ia memperindah doa kita sehingga diterima oleh Bapa. Saudara mau doa Saudara diterima oleh Bapa? Caranya tidak lain, kecuali hidup menurut kehendak-Nya dan diperkenan oleh-Nya, dan Roh Kudus akan membantu kita berdoa.
Saudara, sejak saya berumur sepuluh tahun saya mempunyai beban doa untuk penginjilan dunia, tetapi tidak tahu bagaimana harus berdoa. Kemudian Tuhan menolong saya untuk mulai melihat siapa yang memberitakan Injil, saya mendukung para penginjil dan siapa yang diinjili, orang-orang yang paling sulit menerima Injil; lalu cari kesulitan dan rintangan yang mereka hadapi dan saya doakan. Mulai Tuhan mengajar dengan kebenaran, seperti mengupas lapisan-lapisan bawang yang luarnya sudah rusak, mengupas satu per satu sampai ditemukan inti di dalamnya yang sesuai dengan hidup yang Allah ingini. Pelan-pelan saya belajar mengetahui bagaimana berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam berdoa saya dididik, saya dibantu, sehingga lambat laun mulai tidak lagi berdoa untuk hal-hal yang sekunder, hal-hal yang tidak perlu, tidak lagi berdoa untuk keuntungan dan kepentingan diri sendiri, melainkan mengutamakan Tuhan. Lambat laun saya merasakan perasaan saya lain sekali; kalau Tuhan sudah mau begini, hati ingin begitu, tidak ada sejahtera. Setelah berdoa untuk pekerjaan Tuhan, berdoa untuk orang lain, untuk penginjilan seluruh dunia, ada suatu ketenangan dalam hati.
Saudara akan mengalami damai sejahtera yang luar biasa kalau Saudara mengingat orang lain, bukan mengingat diri sendiri. Di dalam Alkitab ini merupakan suatu prinsip! Pada waktu Ayub bersungut-sungut tidak habis-habisnya, mencela Allah, ia tidak ada jalan pembebasan. Tetapi ketika Ayub berdoa untuk kawan-kawannya dan untuk orang lain, Allah melepaskan dia dari kesusahan. Ayat yang indah! Hanya Roh Kudus yang bisa menolong kita, mengarahkan kita keluar dari hidup doa yang egosentris menuju hidup doa yang altruistis, yaitu berdoa untuk orang lain. Hidup berdoa untuk melihat lebih lebar, lebih luas, penyangkalan diri lebih besar, melihat kerajaan Allah. Roh Kudus menolong kita berdoa karena Ia mengetahui isi hati Tuhan. Kiranya Tuhan memperbarui, menormalkan dan mengarahkan kebenaran di dalam hidup doa kita masing-masing.
Sumber: Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dalam Persekutuan Doa Momentum; Buletin Surat Doa -- No. 4, diterbitkan oleh LRII (Lembaga Reformed Injili Indonesia)

Friday, July 15, 2011

Ulang Tahun GBI SINONA

Pdt.Edy Wagino
Gembala sidang jemaat Gereja Bethel Indonesia Sinona - Bojong
Kami keluarga besar 
HOLY SPIRIT MINISTRY
Mengucapkan.
Selamat Ulang Tahun 
Jum'at 15 July 2011

GBI SINONA
Semoga kedepan GBI SINONA lebih banyak lagi memenangkan jiwa - jiwa yang tersesat dan terhilang dan kami dukung terus dalam do'a untuk pelayanan Bpk. Pdt.Edy Wagino beserta keluarga Tuhan senantiasa berikan hikmat dalam setiap pelayanan dimanapun, kemanapun Tuhan utus Roh Kudus menyertai,ada pujian katakan " JANGAN LELAH " dan kita katakan .....TIDAK AKAN LELAH, LAH YAU.......sampai kapanpun kita akan BEKERJA DILADANGNYA TUHAN
Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinn...... MERDEKA.........

Thursday, July 14, 2011

Pelayanan YON 305 KOSTRAD

Pelayanan YON 305 KOSTRAD
Kamis tanggal 14 July 2011
Jam 19.00
FT. Rudy Martono SH
WL.Djaja Sairin
Yohanes 15 : 5 - 8
"JIKALAU KAMU TINGGAL DI DALAM AKU DAN FIRMAN-KU TINGGAL DIDALAM KAMU,MINTALAH APA SAJA YANG KAMU KEHENDAKI, DAN KAMU AKAN MENERIMANYA"

Wednesday, July 13, 2011

Roh Kudus

Alkitab menyatakan kepada kita bahwa ada tiga macam manusia, yaitu:1. ORANG DUNIAWI (orang yang tidak/belum menerima Mesias)
"Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani." (I Korintus 2:14)


Orang yang dikuasai oleh diri sendiriSi Aku bertahta dalam hidup
Mesias di luar kehidupan
Semua keinginan dikuasai oleh diri sendiri, berakhir dengan kekacauan dan kekecewaan.

2. ORANG (KRISTEN) ROHANI (Orang yang telah menerima Mesias dan yang mau dipimpin oleh Roh Kudus)."Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain."  (I Korintus 2:15)

law4.2.gif (4586 bytes) Orang yang dikuasai oleh MesiasMesias bertahta dalam hidup
Si Aku turun tahta
Semua keinginan dipimpin oleh Tuhan dan menghasilkan keserasian sesuai dengan rencana Tuhan.
3. ORANG (KRISTEN) YANG HIDUP DI DALAM TABIAT DUNIAWI (Orang yang telah menerima Mesias, tetapi tidak membiarkan Mesias menguasai hidupnya.)
"Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi yang belum dewasa dalam Mesias. Susulah yang kuberikan kepadamu bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia duniwi. Sebab jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?" (I Korintus 3:1-3)
law4.5.gif (3K) Orang yang dikuasai oleh diri sendiriSi Aku bertahta dalam hidup
Kristus turun tahta
Semua keinginan dikuasai oleh diri sendiri, berakhir dengan kekacauan.

Yang manakah di antara ketiga macam manusia itu, yang menggambarkan kehidupan saudara? Apakah saudara ingin menjadi seorang Kristen rohani, yang dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus sekarang ini juga?
Berikut ini ada 4 kebenaran dasar yang dapat memberi tuntunan bagaimana saudara dapat menjadi seorang Kristen yang rohani, yang dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus.
1. Tuhan Allah Menyediakan bagi Kita Kehidupan Kristen yang Berkelimpahan dan yang Penuh dengan Buah-buah yang Baik
  • Isa berkata: "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10)
  • Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5)
  • "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai-sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22,23)
  • "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)
SIFAT-SIFAT ORANG KRISTEN YANG ROHANI -
Hidupnya dikuasai  oleh Mesias
Rajin menyaksikan Mesias kepada orang lain
Rajin berdoa
Berlapar dan berdahaga akan firman Allah
Beriman
Taat kepada Allah
Kasih
Sukacita
Damai-sejahtera
Kesabaran
Kemurahan
Kebaikan
Kesetiaan
Kelemah-lembutan
Penguasaan diri

Seorang Kristen rohani memberikan dirinya dipimpin dan dikuasai oleh Tuhan Allah dan hidupnya disucikan oleh Sang Mesias dari saat ke saat. Ia mengerti akan tugas serta pimpinan Roh Kudus dalam hidupnya, sehingga ia mengeluarkan buah-buah yang baik.
Apakah sebabnya kebanyakan orang Kristen tidak memiliki hidup yang berkelimpahan dan penuh kebahagiaan itu?





2. Kebanyakan Orang Kristen Hidup dalam Tabiat Duniawi, Sehingga Ia Tidak Dapat Mengalami Hidup yang Berkelimpahan dan Penuh dengan Buah-buah yang Baik
Orang Kristen yang bertabiat duniawi itu terus menerus hidup di dalam kekalahan karena:
  1. Ia lupa dan tidak mengerti apa yang telah diperbuat dan diperintahkan Tuhan kepadanya (Roma 5:8-10; Ibrani 10:1-25; I Yohanes 1:9; II Petrus 1:9; Kisah Para Rasul 1:8)
  2. Ia hidup dalam kehidupan rohani yang maju-mundur.
  3. Ia sukar mengerti akan dirinya sendiri: ingin berbuat yang benar, tetapi tidak mampu.
  4. Ia tidak sanggup melakukan hal-hal yang dikehendaki Tuhan dari padanya, yaitu berdoa, bersaksi, mengasihi orang lain, dsb.
  5. Ia mempunyai kecenderungan untuk berbuat dosa, yang selalu berlawanan dengan kehendak Roh Kudus (I Korintus 3:1-3; Roma 7:15-24; 8:7; Galatia 5:16-18).

SIFAT-SIFAT ORANG KRISTEN YANG HIDUP DALAM TABIAT DUNIAWI

Kehidupan rohaninya maju mundur
Malas berdoa
Tidak ingin untuk membaca dan mempelajari Alkitab
Kehilangan kasih kepada Tuhan dan sesama
Cemburuan
Cemas
Tidak dapat menahan diri
Kecewa
Mencari hormat yang sia-sia
Selalu bimbang
Mempunyai sifat suka mengeritik
Suka mempertahankan peraturan yang sia-sia
Mudah putus asa
Iri hati
Orang Kristen yang memiliki sifar-sifat sedemikian itu hendaknya mengerti bahwa agaknya ia belum menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh Dan menyadari apa yang dikatakan di dalam I Yohanes 2:3; 3:6,9; Efesus 5:5). Clik di sini untuk menemukan bagaimana saudara yakin bahwa saudara orang Kristen.

Kebenaran dasar yang ketiga memberikan kita jalan keluar dari persoalan ini...
3. Isa Almasih Telah Menjanjikan Kehidupan yang Berkelimpahan dan yang Penuh dengan Buah-buah yang Baik itu Sebagai Hasil dari Hidup yang Dipenuhi Oleh Roh Kudus.
Kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah kehidupan yang dipimpin dan dikuasai oleh Mesias, di mana Mesias hidup melalui hidup seseorang dengan kuasa Roh Kudus.(Johanes 15).

  • Seseorang menjadi orang Kristen oleh karena pekerjaan Roh Kudus, sesuai dengan Yohanes 3:1-8. Sejak kelahirannya secara rohani, maka orang Kristen itu telah didiami oleh Roh Kudus. (Yohanes 1:12; Kolose 2:9, 10; Yohanes 14:16, 17). Akan tetapi meskipun semua orang Kristen telah didiami oleh Roh Kudus, namun tidak semua orang Kristen dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus.
  • Roh Kudus adalah sumber dari kehidupan yang berkelimpahan itu (Yohanes 7:37-39).

  • Roh Kudus datang untuk mempermuliakan Mesias (Yohanes 16:1-15). Jika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, dia murid Mesias yang sejati. 

  • Di dalam pesan-Nya yang terakhir sebelum kenaikan-Nya ke sorga, Mesias menjanjikan kuasa Roh Kudus untuk memungkinkan kita menjadi saksi-saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:1-9).
Kalau begitu bagaimanakah seseorang dapat dipenuhi oleh Roh Kudus?
4. Kita Dipenuhi oleh Roh Kudus karena Iman; Hanya dengan Iman, Kita Dapat Hidup dalam Kelimpahan dan Mengeluarkan Buah-buah yang Baik, Sebagaimana Telah Dijanjikan oleh Mesias Bagi Setiap Orang Kristen.
Saudara dapat dipenuhi oleh Roh Kudus sekarang ini juga, jikalau saudara:
  • Mengakui segala dosa kepada Tuhan.Di dalam iman, bersyukurlah kepada Tuhan karena saudara telah memiliki keampunan dosa baik di masa lampau, sekarang ini maupun di masa yang akan datang, karena Mesias telah menyelesaikannya di kayu salib (Kolose 2:13-15; I Yohanes 1; 2:1-3; Ibrani 10:1-17).
  • Menyerahkan semua segi kehidupan kepada Tuhan (Roma 12:1, 2).
  • Dengan iman maka saudara akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Ingatlah kedua hal ini:
    1. PERINTAH-NYA: hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus."Janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh" (Efesus 5:18)
    2. JANJI-NYA: Tuhan Allah mendengar doa kita, apabila kita berdoa sesuai dengan kehendak-Nya."Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita memeinta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jika kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya (I Yohanes 5:14-15)
Dengan iman, hendaklah saudara merendahkan diri dan berdoa......




Bagaimana Caranya Kita Berdoa dengan Iman Supaya Dipenuhi Oleh Roh Kudus?
Hanya dengan iman kita dapat dipenuhi oleh Roh Kudus. Doa adalah satu pernyataan iman dan Tuhan Allah lebih memperhatikan kesungguhan hati saudara pada waktu saudara berdoa. Berikut ini adalah satu saran doa:
"Ya Bapa, saya memerlukan Dikau. Saya mengaku bahwa selama ini saya telah mengatur diri sendiri tanpa Dikau dan oleh karena itu saya telah berdosa. Saya mengakui dosa-dosa saya dan sekarang ini saya minta agar Mesias menguasai dan bertahta dalam hidupku. Penuhilah saya dengan Roh Kudus sebagaimana PERINTAH-MU kepada saya dan sesuai dengan JANJI-MU di dalam Firman-Mu, bahwa Engkau akan melakukannya jikalau saya memohonkan dengan iman. Dan sekarang, ya Bapa, sebagai suatu pernyataan iman, saya mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau telah memenuhi hidupku dengan Roh Kudus. Saya berdoa dalam Nama Isa Sang Juruselamat. Amin."
Apakah doa ini menyatakan keinginan hati saudara? Jikalau demikian, ucapkanlah doa ini sekarang juga supaya Roh Kudus memenuhi hati dan hidup saudara sebagaimana telah dijanjikan-Nya.

Bagaimana Saudara Dapat Mengetahui Bahwa Saudara Telah Dipenuhi dengan Roh Kudus

Apakah Saudara telah meminta agar Tuhan Allah memenuhi hati saudara dengan Roh Kudus? Apakah saudara jujur dalam hal ini? Apakah saudara sekarang telah dipenuhi dengan Roh Kudus? Berdasarkan apakah saudara mengetahui hal ini?
(Berdasarkan kesetiaan Tuhan Allah atas janji-Nya dan Firman-Nya, Ibrani 11:6; Roma 14:22, 23)
Janganlah bergantung pada perasaan saudara. Melainkan bersandarlah pada janji Tuhan. Orang Kristen hidup karena imannya kepada Tuhan dan firman-Nya. Bagan kereta api di bawah ini menggambarkan hubungan antara KENYATAAN (Tuhan dan Firman-Nya), IMAN (kepercayaan kita kepada Tuhan dan firman-Nya) dan PERASAAN (akibat dari iman dan ketaatan kita kepada Tuhan) (Yohanes 14:21)


Kereta api dapat terus berjalan dengan atau tanpa gerbong penumpang, asal saja batubara dimasukkan ke dalam lokomotif. Sebaliknya, adalah mustahil untuk menjalankan kereta api dengan bergantung pada gerbong penumpang, karena gerbong penumpang ini sama sekali tidak mempunyai tenaga penggerak. Demikian pula sebagai seorang Kristen, janganlah kita bergantung pada perasaan, melainkan hendaklah sebagai orang Kristen, janganlah kita bergantung pada perasaan, melainkan hendaklah iman kita didasarkan pada kesetiaan Tuhan dan janji-janji di dalam firman-Nya.

Bagaimana Berjalan dalam Roh kudus
IMAN (yaitu ketaatan akan Allah dan firman-Nya) merupakan syarat mutlak bagi orang Kristen untuk dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus. Jadi, apabila saudara taat kepada Mesias saat demi saat, maka:
  1. Hidup saudara akan menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22,23); dan makin hari makin menyerupai Mesias (II Korintus 3:18; I Yohanes 3:2)
  2. Saudara akan lebih menghayati arti doa dan Firman Tuhan (Yohanes 15:7).
  3. Saudara akan memperoleh Kuasa Tuhan dalam bersaksi (Kisah Rasul 1:8)
  4. Saudara akan siap-siaga dalam peperangan rohani melawan dunia ini (I Yohanes 2:15-17), keinginan daging (Galatia 5:16,17) dan Iblis (I Petrus 5:7-9; Efesus 6:10-13)
  5. Saudara akan mengalami Kuasa Alllah dalam mengatasi pencobaan dan dosa (I Korintus 10:3; Filipi 4:13; Efesus 1:19-23; 6:10; II Timotius 1:7; Roma 6:1-16).

Pernapasan Rohani
Dengan iman, Saudara dapat terus menerus mengalami kasih dan pengampunan Allah:
Walaupun saudara sedang berjalan dalam Roh Kudus, namun apabila saudara teringat, bahwa ada segi kehidupan saudara yang tidak memuaskan hati Tuhan (baik dalam sikap hati, maupun dalam tindakan), hendaknya saudara mengucap syukur, bahwa Allah telah mengampuni dosa saudara pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang oleh karena kematian Mesias di atas kayu salib. Kemudian, dengan iman hendaknya saudara berpegang teguh pada kasih dan pengampunan Allah; lalu terus-menerus hidup dalam persekutuan dengan Dia.
Apabila saudara merebut kembali tahta kehidupan saudara karena jatuh dalam dosa, hendaknya saudara melakukan pernapasan rohani.

Pernapasan Rohani adalah latihan iman yang memungkinkan saudara senantiasa mengalami kasih dan pengampunan Allah dari saat ke saat:

1. Menghembuskan napas - mengeluarkan udara kotor: mengaku dosa, sesuai dengan I Yohanes 1:9. Pengakuan dosa meliputi pertobatan, yaitu perubahan dalam sikap hati dan tidakan.
2. Menarik napas - menghirup udara yang bersih: menyerahkan kembali tahta kehidupan saudara kepada Mesias dan menerima kepenuhan Roh Kudus, dengan iman. Yakinlah, bahwa sekarang Roh Kudus mengendalikan hidup saudara, sesuai dengan perintah-Nya dalam Efesus 5:18 dan janji-Nya dalam I Yohanes 5:14,15

Jikalau isi buku kecil ini benar-benar telah bermanfaat bagi saudara, harap saudara menceritakannya kepada saudara-saudara yang lain.

Jutaan copy dari buku "Sudahkah saudara mengalami kebahagiaan hidup dalam Pimpinan Roh Kudus" telah didistribusikan ke seluruh penjuru dunia dalam berbagai bahasa. Sebagai hasilnya, ribuan orang Kristen telah belajar bagaimana mengalami  kuasa dan pimpinan Roh Kudus dari saat ke saat. Melalui hidup yang berkelimpahan sebagaimana yang dijanjikan Sang Mesias, dan sebagaimana mereka telah mengalaminya, mereka dapat menyaksikan iman mereka kepada orang lain secara lebih efektif. Pengalaman telah menegaskan kebenaran perintah Mesias kepada para murid-Nya untuk menunggu sampai mereka dipenuhi oleh Roh Kudus sebelum pergi keseluruh dunia menceritakan kabar baik tentang kasih dan pengampunan-Nya. Sebagian besar orang-orang Kristen, setelah belajar akan kebenaran bagaimana dipenuhi Roh Kudus, ingin secara aktif menceritakan Mesias dan menggenapkan Amanat Agung dalam generasi ini.


Dikutip dari GREAT COMMISSION Bahasa Indonesia

Friday, July 8, 2011

Roh Kudus dalam pelayanan

Penginjilan merupakan pekerjaan Allah :
1. Pekerjaan Yesus Kristus (Mrk 16:8)
Dalam penginjilan harus bersandarkan kepada Kristus.
2. Pekerjaan Roh Kudus (1 Tes 1:5)
Kuasa di dalam penginjilan diberikan oleh Roh Kudus, sehingga Roh Kudus menguasai kita di dalam penginjilan.
3. Pekerjaan Allah Bapa (Yoh 6:44; 65)
Allah Bapa menarik orang untuk percaya. Orang bisa percaya bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena kebaikan Bapa. Jangan ada seorang pun yang mencuri kemuliaan Allah Tritunggal.

* Dalam penginjilan kita dibentuk oleh Tuhan Yesus. Yang terpenting adalah kita mau Taat.
* Di dalam pengurapan Internal, orang yang diurapi adalah orang yang dikhususkan untuk tugas penginjilan. Sebab tidak semua orang mendapatkan pengurapan (Hak 9:8; 2 Sam 2:4; 1 Raj 1:34; Kel 28:41; 1 Raj 19:16).
* Semua orang yang sudah lahir baru, pasti menerima urapan Roh Kudus, tapi sifatnya umum.
* Namun meskipun tidak diurapi secara khusus, kita harus tetap menginjili karena itu adalah tugas setiap orang percaya.

Orang yang diurapi selain dikhususkan, juga dikuduskan (Kel 30:22-33). Urapan bisa hilang, kalau hidup dalam kenajisan dosa/kesembronoan/kesombongan. Orang yang diurapi harus rendah hati.

Mengapa kita perlu menginjili dengan urapan Roh Kudus?
1. Karena Yesus sendiri tidak dapat menginjili, tanpa urapan kuasa Roh Kudus
Orang awam yang tidak mendapat urapan khusus di penginjilan sudah mendapat urapan umum Roh Kudus (Luk 4:18; Kis 10:38; Mat 12:27-28; Ibr 9:14; Kis 1:2; Rom 8:11).
2. Yesus Kristus sendiri tidak melakukan penginjilan kalau tidak diurapi oleh Roh Kudus. Oleh karena itu kita kita perlu meminta diurapi Roh Kudus untuk pergi menginjili.
3. Karena Firman Tuhan yang disampaikan, tidak ada kuasa kalau tidak diurapi oleh Roh Kudus.
4. Manusia tidak bisa menerima Firman Tuhan, tanpa pekerjaan Roh Kudus.
5. Manusia bisa bertobat & beriman karena pekerjaan Roh Kudus.
6. Kalau tidak ada urapan Roh Kudus seringkali dalam menginjili kita menjadi batu sandungan yang tidak baik.
Beda Firman Tuhan yang disampaikan tanpa urapan dan dengan urapan Roh Kudus :
Injil yang Hidup

Menurut Luther :
Pengertian Hidup berasal dari Roh Kudus
* Kuasa Firman Tuhan = Kuasa Roh Kudus

Menurut Calvin ;
* Firman berkuasa, Roh Kudus juga berkuasa, keduanya dapat dibedakan, tapi tidak dapat dipisahkan
* Firman Tuhan & iluminasi Roh Kudus masuk ke dalam hati dan ditajamkan, kemudian dikokohkan, sehingga barangsiapa berpegang teguh kepada Firman Tuhan akan mendapatkan ketenteraman hati.

Ada 4 macam orang :
1. Orang yang tidak pernah dengar Injil.
2. Orang yang pernah mendengar Injil, tetapi menolaknya, sehingga Injil menjadi hakim bagi orang itu.
3. Orang yang pernah mendengar Injil dan mendapat iluminasi Roh Kudus, tetapi tidak mendapat karunia iman.
4. Orang yang pernah mendengar Injil dan mendapat iluminasi Roh Kudus & bertobat, beriman.


Zakharia 4 : 6; Wahyu 3 : 7-13; KPR 1 : 8; I sam 6-7:13

* Dalam PI kita harus memancarkan kasih, sehingga saat orang mendengar ia merasakan kasih yang memancar dan mengalir, tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tapi dengan Roh Tuhan.
* Urapan & Kepenuhan Roh Kudus tidak selalu bersamaan.
Contoh: Saul, ia diurapi dulu baru dipenuhi.
* Dalam PI, kita harus berdoa kepada Roh Kudus meminta urapan-Nya.


Makna Allah hadir di dalam kita :

1. Saat kita diurapi, Roh Kudus hadir menyertai di dalam dan melalui kita untuk misi yang khusus dan juga bersaksi di dalam roh kita bahwa Ia sudah hadir untuk menyertai kita.
2. Orang yang diurapi akan merasakan hubungan/komunikasi/relasi pribadi yang intim dengan Roh Allah di dalam penginjilan
Contoh: Orang yang menginjili dengan urapan internal, sambil menginjili akan merasakan persekutuan/pergaulan dengan Allah.
Orang yang menginjili tanpa urapan, ia akan menginjili tanpa merasakan hubungan apa-apa dengan Tuhan.

Theological Gaz
Urapan Internal = Do all thing in Christ
Urapan Eksternal =Do it without Christ
Tanpa Theological Gaz, PI terasa kering kerontang.

3. Ditransformasi di dalam pelayanan itu sendiri
Ada perubahan di dalam hidup kita dan orang lain juga merasakannya. Sambil menginjili, hidupnya akan disucikan dan dikuduskan oleh Tuhan.
4. Roh Kudus menguasai sepenuhnya: hati, pikiran, perasaaan, perbuatan, beban, dan juga keinginan kita. Roh Kudus yang mengontrol kepribadian orang tersebut, sehingga ia dipimpin oleh Firman. Dalam pelayanannya, penguasaan Roh Kudus bersifat organik/dinamis, bukan mekanis
5. Tuhan menyatakan kehadiran & kuasa-Nya di dalam pelayanan orang yang menginjili.
6. Tangan kanan kita dipegang oleh Tuhan. Ia menyertai perbuatan yang kita kerjakan, keberhasilannya sesuai dengan kehendak Allah.
7. Allah memberikan perkenan, hidupnya dan dilayakkan di dalam pelayanan penginjilan.

Mat 9:35-11:1 ; Mat 9:35-11:1

Bagaimana Orang memperoleh urapan Roh Kudus (khusus untuk PI)?
1. Sebelum memperoleh urapan, ia harus dipilih, ditetapkan Kristus (special calling) sebagai Pekabar Injil.
Panggilan jabatan penginjil tidak sama dengan pendeta.
Penginjil lebih berfokus kepada Kerajaan Allah.
Pendeta lebih berfokus kepada Jemaat yang dilayani.
Di dalam Roma Katolik, Imamat Jabatan meniadakan Imamat Am.
Di dalam Radikal Reformasi, Imamat Am meniadakan Imamat Jabatan.
Di dalam Reformed: yang satu melengkapi yang lain.
2. Memiliki hati yang hancur oleh belas kasihan melihat orang berdosa yang belum mengenal Kristus.
3. Sungguh-sungguh berdoa. Pokok doa yang terpenting adalah penginjilan yang bersifat global, doa yang memiliki kingdom perspective.
4. Harus memiliki iman bahwa Tuhan memberikan urapan kuasa-Nya di dalam pekabaran Injil, termasuk kuasa untuk mengusir setan, melenyapkan segala penyakit & kelemahan.
5. Mempersembahkan seluruh tubuh, jiwa & harta kepada Tuhan dengan kesungguhan (2 Taw 16:9).
6. Hidup dalam kesucian ( 2 Tim 2:21).
7. Mau membayar harga.

Buah-buah urapan Roh Kudus dalam penginjilan:
1. Menjalin keyakinan akan kuasa Roh Kudus di dalam pemberitaan Injil.
2. Mengabarkan Injil dengan berani (Kis 4:31).
3. Penyampaian Injil akan menyertakan hikmat Allah yang tidak bisa ditandingi kecerdasan manusia (Kis 6:10; 1 Yoh 2:20; 27).
4. Menjadi alat yang efektif di dalam penginjilan (Kis 9:15-16).
5. Allah akan melayakkan orang yang yang menginjili untuk menderita di dalam nama Yesus.
6. Memiliki kepekaan akan pimpinan Roh Kudus di dalam Penginjilan (Kis 16:6-7).




Dikutip dari pemudakristen.com